Kamis, 07 April 2011

Kampus AS "Bergulat" dengan Mahasiswa Pemabuk


 
Botol minuman alkohol (Foto : GettyImages)
Botol minuman alkohol (Foto : GettyImages)
UPAYA perguruan tinggi di Amerika Serikat untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang bahaya penyalahgunaan alkohol terus digalakkan. Namun seiring dengan hal ini, insiden akibat mahasiswa yang minum berat relatif stabil, bahkan memprihatinkan selama tiga tahun terakhir.
 
Ini diungkapkan Direktur Pusat untuk Peningkatan Kesehatan Masyarakat George Mason University, David S. Anderson dalam konferensi tahunan ACPA-Pendidik Mahasiswa Internasional.


Anderson mengatakan, kesadaran akan alkohol mungkin tidak pernah seperti saat ini, di mana pihak kampus mulai lelah untuk mengatasinya. “Sulit. Ini adalah perjuangan yang berat,” kata Anderson. Seperti dikutip dari Chronicle, Jumat (1/4/2011).


Menurut data survei College Alcohol di AS, kejahatan dan kekerasan di kampus yang diakibatkan alkohol meningkat sejak 1994. Perguruan tinggi melaporkan, alkohol menyebabkan 52 persen kasus perkosaan pada 2009, di mana pada 1994 hanya berjumlah 42 persen. Sementara 58 persen kasus kekerasan yang disebabkan alkohol terjadi pada 2009 dibandingkan 48 persen pada 1994.
 
Survei ini dilakukan atas 330 perguruan tinggi di 50 negara bagian dan District of Columbia di AS. Kelompok dari perguruan tinggi yang sama disurvei setiap tiga tahun sejak 1979, namun tingkat responsnya berbeda setiap tahun.
 
Menurut Anderson, banyak perguruan tinggi yang menggalakkan pendidikan penyalahgunaan alkohol. Banyak kampus melakukan pekan kesadaran alkohol serta membuat kebijakan kampus yang lebih ketat. Pada 2009, sebanyak 75 persen perguruan tinggi melaporkan mereka memiliki kebijakan yang mewajibkan pengujian obat-obatan dibandingkan 1994 (49 persen). Dan banyak perguruan tinggi yang mengurangi iklan bar dan pub di koran kampus, radio mahasiswa atau melalui selebaran di kampus.
 
Agar kebijakan akan bahaya alkohol semakin kuat, Anderson menyarankan agar pejabat kampus mengadvokasi sumber dayanya dengan menunjukkan bahwa tidak minum alkohol akan menguntungkan untuk perguruan tinggi. Caranya, para pejabat harus menggali data siswa dan melihat apa gunanya jika mengurangi alkohol di kampus mereka.
 
Anderson menekankan, pejabat kampus perlu melihat penyebab penyalahgunaan alkohol, apakah karena pengaruh teman kuliah dan kurangnya pengetahuan siswa akan bahaya alkohol. Ini berguna untuk mengembangkan nilai yang tepat, jika program pendidikan tentang alkohol berhasil.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar