Arca yang telah mengalami pengikisan akibat cuaca itu, berada satu lokasi dengan kuburan massal peninggalan manusia prasejarah yang ditemukan sebelumnya.
“Batu megalit ini setinggi 70 sentimeter dengan lebar sekira 50 sentimeter. Selain arca tersebut, di sekitarnya juga ditemukan batu nisan yang berukiran usang,” ungkap Thamrin.
Dia mengaku tidak mengetahui batu berbentuk manusia atau batu nisan lainnya bernilai sejarah tinggi. Thamrin menyatakan, berdasarkan cerita turun-temurun, diketahui bahwa kebun kopi tersebut dahulu me-rupakan kawasan permukiman penduduk. Hal ini diperkuat dengan temuan bekas kolam dan ladang persawahan.
Arkeolog dari Badan Arkeologi Palembang, Kristantina, mengatakan, umumnya penemuan guci menandakan peninggalan masa sebelum Islam masuk ke Indonesia. Melihat sebagian kuburan di kebun kopi di Lahat tersebut, diperkirakan itu merupakan zaman kerajaan.
“Ada di antara satu makam ditandai dengan nisan berukiran seperti makam raja,” katanya.
Dia menambahkan, penemuan arca manusia purba juga membuktikan bahwa sebelum Islam masuk Palembang, daerah ini sudah dihuni manusia prasejarah. “Kemungkinan bila digali lagi akan ditemukan kendi kecil dan benda lain seperti kapak batu, manik-manik, atau benda lain,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar