Kamis, 14 April 2011

Astaga, Kakek Terpaksa Tinggal Bersama Puluhan Tikus

 
Mbah Sumadi di gubugnya. (Dok: Sun TV)
DEMAK- Seorang kakek di Demak, Jawa Tengah, selama puluhan tahun terpaksa tinggal dalam gubug reyot yang juga menjadi sarang tikus.

Kondisi ini tentu sebuah ironi dan bertolak belakang dengan sebagian wakil rakyat yang ngotot tetap membangun ‘rumah’ baru senilai Rp1 triliun lebih.

Sumadi, warga Desa Waru, Kecamatan Mranggen, sudah mendiami gubug reyot itu selama lebih dari 20 tahun. Lelaki yang sebulan lalu menderita kelumpuhan tangan kanan ini, tinggal sendiri. Dua anaknya telah tinggal di tempat lain dan jarang sekali menjenguknya.

Gubug terbuat dari papan kayu itu juga jauh dari kesan nyaman untuk menghabiskan masa tua Sumadi. Bahkan, lebih tepat gubugnya disebut sebagai gudang. Pasalnya, gubug itu juga dijadikan tempat untuk menitipkan alat-alat pertanian, sehingga bertambah kumuh.

Setiap hujan, atap serta dinding yang rapuh tak mampu menahan air sehingga masuk ke dalam gubug.

Udara yang lembab juga membuat gubug tersebut menjadi tempat tinggal nyaman bagi puluhan tikus. Tikus-tikus itu membuat rumah sendiri berbentuk gundukan tanah. Untuk penerangan, Mbah Sumadi hanya bergantung dari lampu minyak tanah berukuran kecil.

Sementara untuk makan sehari-hari, Sumadi biasanya berkeliling meminta belas kasih tetangga. Karena itulah dia juga akrab dipanggil Mbah 'Bincok' atau 'Numpang'.

Namun, sejak sebulan terakhir, Sumadi sudah tidak meminta lagi. Tubuh rentanya sudah tak mampu lagi untuk digerakkan berjalan jauh.

Di usianya yang menginjak hampir 90 tahun, Sumadi lebih banyak berpuasa. Maklum, sesekali tetangga terlambat atau bahkan lupa mengirim makanan.

Selain mengalami kelumpuhan, Sumadi juga susah diajak berkomunikasi karena fungsi pendengarannya telah menurun.

Saat disambangi ke gubugnya, Sumadi dengan suara rentanya mengaku tidak mengetahui jika suara yang dia berikan pada pemilu 2009 lalu turut andil dalam memilih wakilnya di DPR.

Sumadi memang tidak mengetahui dan memedulikan rencana pembagunan gedung baru DPR. Namun setidaknya ada perhatian dari para wakil rakyat untuk orang-orang seperti Sumadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar