| Menurut ahli Forensik terkenal M. Idris, kemungkinan Alda dibunuh oleh komplotan bandar Narkoba.
 Juga tahun 2005, Alda Risma hampir meninggal di Hotel Aryaduta, Menteng  karena gagal nafas dan narkoba. Beruntung tim medis Hotel Aryaduta bisa  memberikan nafas buatan dan tabung oksigen.
 
 Dari Kompas Jumat 15 Desember:
 "Ahli Forensik Mun'im Idris menduga, mendiang Alda Risma Elfariani (24),  pelantun tembang Aku Tak Biasa, tewas karena dibunuh kelompok pengguna  narkotik lewat suntikan mematikan yang di dunia kedokteran dikenal  sebagai hot shot.
 Dari informasi media massa yang ia peroleh sampai kemarin, Mun'im  menyimpulkan, "Alda mati overdosis bukan karena kecelakaan atau bunuh  diri ketika mengkonsumsi heroin atau morfin, tetapi kemungkinan karena  dibunuh peer group-nya," ungkapnya ketika dihubungi Kamis (14/12) malam.
 Ia menduga, Alda hendak meninggalkan kelompoknya dan berhenti  mengkonsumsi narkotik. Hal ini membuat kelompok pengguna dan bandar  narkotik khawatir. Lalu dibuatlah sebuah pesta perpisahan narkotik.  "Disitulah Alda mendapat hot shot," tandas Mun'im.
 Ia menduga, kelompok pengguna yang membunuh Alda, termasuk kelompok lama  yang sudah memiliki jaringan kuat dan piawai melakukan hot shot.
 Di tempat kejadian perkara (TKP) ditunjukkan antara lain dengan adanya  macam-macam minuman beralkohol, dua botol infus ringer laktat yang  sebagian isinya sudah hilang, jarum suntik berukuran 1 cc atau insulin.
 Mun'im mengatakan, kalau melihat berita hasil otopsi, Alda mati mendadak  karena over dosis. sabu dan ekstasi tidak akan menyebabkan kematian  mendadak. Lagi pula disebutkan, Alda tidak kekurangan cairan.
 "Yang bisa menyebabkan kematian mendadak dalam kasus narkoba itu ya cuma  heroin atau morfin," ujar Mun'im yang menduga Alda dibunuh"
 | 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar