Jumat, 03 Juni 2011

Kisah Gadis Iran Menuntut Keadilan

um'at, 03 Juni 2011 10:52 wib
 2  00
Ameneh Bahrami sebelum dan sesudah disiram air keras/AFP
Ameneh Bahrami sebelum dan sesudah disiram air keras/AFP
TEHERAN - Ameneh Bahrami seorang wanita dari Iran yang berjuang untuk mendapatkan keadilan setelah wajahnya rusak dan matanya buta akibat disiram air keras.

Di bawah undang-undang syariah, pengadilan Iran memerintahkan bahwa penyerangnya dihukum dengan cara membutakan matanya, namun hingga kini hukuman tersebut tidak pernah dijalankan.

Pada 2004, Ameneh Bahrami seorang gadis cantik berusia 24 tahun bekerja di sebuah laboratorium di Teheran.

"Banyak para pria yang datang ke rumah saya, bahkan dosen di kampus juga datang untuk meminang saya. Dahulu saya memiliki wajah yang cantik," ujarnya seperti dilansir BBC, Jumat (3/6/2011).

Mimpi buruknya dimulai ketika seorang pria bernama Majeed Movahidi datanga melamarnya, namun Bahrami menolak pinangan tersebut.

Hidupnya pun terancam atas penolakan tersebut, Movahidi selalu mengikutinya, menerornya, bahkan mengancam akan membuat hidupnya sengsara sehingga tidak akan ada pria yang mau menikahinya.

Suatu ketika ketia Bahrami akan berangkat kerja, dia menyadari ada seseorang yang mengikutinya. Ketika dia menoleh, dia melihat Mohvidi tertawa dengan puas, dan dia merasakan perih pada mukanya.

Ketika terbangun, hidupnya telah berubah. Wajahnya hancur dan mata sebelah kirinya kini buta.

Bahrami pun memenangkan kasusnya pada 2008 dan pengadilan menetapkan bahwa Movahidi akan dibutakan matanya dengan cara yang sama seperti apa yang dilakukan kepada Bahraami.

Namun hukuman tersebut tidak pernah terlaksana karena tidak ada dokter yang mau melakukan hukuman tersebut. Hingga kini Mohvidi dalam penahanan, dan pegadilan tetap tidak bisa menjalankan hukuman seperti apa yang dialami oleh Bahrami.
www.okezone.com

1 komentar: